Honour suicide...? Squadron?
Yeah, KAMIKAZE
Perang Pasifik pecah gara-gara Jepang loh. Negara kecil di Asia ini berhasil “mengalahkan” sementara Sekutu. Kok bisa? Gimana caranya?
Dalam perang Dunia II, Angkatan Udara Jepang memiliki skuardon tempur yang sangat diandalkan, namanya Kamikaze. Orang Jepang mengartikannya sebagai ‘angin topan’ atau ‘angin Tuhan’. Nama Kamikaze ini berkisah dari sejarah orang Jepang pada abad ke-13. Ketika itu, Jepang hendak diserang oleh pasukan Mongol yang datang dari barat. Namun ajaibnya, muncul sebuah angin topan raksasa yang menghadang perjalanan para pasukan Mongol ketika melakukan perjalanan. Dari hal itu, orang Jepang menganggap Kamikaze sebagai hal yang keramat.
Skuardon tempur Kamikaze terdiri dari pesawat-pesawat kecil dan ringan. Tujuan mereka adalah mati bersama musuh sebanyak-banyaknya atau pulang menang. Pilot Kamikaze masih banyak yang muda. Mereka dilatih secara singkat namun mendalam dan disumpah mati setia kepada Kaisar Sang Titisan Dewa Matahari.
Awal terbentuknya skuardon tempur
Kamikaze ini bermula dari keadaan perang yang sudah tidak menguntungkan pasukan
Jepang. Jepang mengalami kekalahan di beberapa front. Sehingga pada bulan
Oktober 1944, Admiral Taijiro Onishi, Komandan Pasukan Udara mengemukan
gagasannya yang mengejutkan. Ia mengemukakan gagasan untuk membentuk skuardon
tempur angkatan udara yang ditugaskan mati mersama musuh, skuardon itu bernama
“Kamikaze”.
Tugas mereka adalah mengendarai pesawat ringan untuk mengudara, menghadang, mencari, dan menghancurkan lawan dengan menubrukkan dirinya. Pilot Kamikaze paling senang apabila mendapat terget kapal induk lawan. Mereka senang apabila kematiannya dibarengi dengan hancurnya kapal induk.
Perlengkapan mereka adalah pakaian sederhana dan sebuah pesawat per orang.
Pesawat mereka bernama “Zero”. Lengkapnya bernama
A6M Mitsubishi Zero atau disingkat Zeke. Pesawat ini terbuat dari aluminium
sehingga ringan dan dapat bergerak lincah.
Beberapa kapal induk Sekutu berhasil ditenggelamkan
oleh Kamikaze. Satu pilot Kamikaze gugur, satu kapal induk tenggelam. Dengan gilanya Kamikaze menyerbu dan menubrukkan
dirinya ke kalap musuh membuat pasukan Sekutu kocar-kacir. Salah satunya adalah USS Bunker Hill yang diserang di laut Philipina
pada tanggal 11 Mei 1945. Kapal ditumbuk oleh 2 pesawat Zero. 400 orang lebih
tewas dan 264 orang lebih terluka. Salah satu pilotnya yang bernama Kiyoshi
Ogawa yang menerbangkan pesawat kedua wafat sebagai pahlawan.
Surat-surat terakhir mereka mengharukan
tapi penuh semangat heroik. Misalnya surat dari salah satu pilot Kamikaze, Isao
Matsuo (23 tahun) yang dikirimkan kepada orang tuanya sebagai berikut:
"Ayah ibu harus bangga dengan saya. Ayah ibu harus mengucapkan selamat kepada saya. Saya telah mendapat kesempatan yang sangat indah dan mulia untuk mati. Hari ini hari terakhir saya. Nasib bangsa kita tergantung pada pertempuran di laut selatan, dimana aku akan gugur seperti bunga-bunga. Saya tergabung dalam kesatuan, 16 pesawat yang siap tempur. Semoga kematian kami akan seindah dan sebening kristal. Hormat ananda.”
“Jangan tergesa-gesa ingin mati. Kalau kalian tidak menemukan sasaran yang tepat, pulanglah! Lain waktu kalian mungkin akan menemukan kesempatan yang lebih bagus. Perhitungkanlah kematianmu baik-baik! Kematianmu harus mendatangkan hasil yang maksimal!”
Setelah perintah, skuardon kamikaze melejit ke udara. Mencari mangsa dan mati bersamanya. Tak ada seorangpun yang berharap mereka akan kembali.
Mengharukan sekali perjuangan mereka. Mereka rela mati demi rasa cintanya pada tanah air mereka. Pasukan berani mati, Kamikaze.
Sumber:
https://erickhardana.wordpress.com/2013/05/20/pasukan-berani-mati-kamikaze/
"Ayah ibu harus bangga dengan saya. Ayah ibu harus mengucapkan selamat kepada saya. Saya telah mendapat kesempatan yang sangat indah dan mulia untuk mati. Hari ini hari terakhir saya. Nasib bangsa kita tergantung pada pertempuran di laut selatan, dimana aku akan gugur seperti bunga-bunga. Saya tergabung dalam kesatuan, 16 pesawat yang siap tempur. Semoga kematian kami akan seindah dan sebening kristal. Hormat ananda.”
“Jangan tergesa-gesa ingin mati. Kalau kalian tidak menemukan sasaran yang tepat, pulanglah! Lain waktu kalian mungkin akan menemukan kesempatan yang lebih bagus. Perhitungkanlah kematianmu baik-baik! Kematianmu harus mendatangkan hasil yang maksimal!”
Setelah perintah, skuardon kamikaze melejit ke udara. Mencari mangsa dan mati bersamanya. Tak ada seorangpun yang berharap mereka akan kembali.
Mengharukan sekali perjuangan mereka. Mereka rela mati demi rasa cintanya pada tanah air mereka. Pasukan berani mati, Kamikaze.
Sumber:
https://erickhardana.wordpress.com/2013/05/20/pasukan-berani-mati-kamikaze/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamikaze
0 komentar:
Posting Komentar